Saya termasuk orang yang suka bercanda. Saya mungkin sering bahkan bukan mungkin tapi sering menyakiti orang lain melalui candaan saya.
Sebelumnya salut banget deh buat pelawak-pelawak kita yang mesti dijadikan bahan cemooh bahkan ditertawakan karena kekurangannya masih tetap bisa tertawa.
Beberapa hari yang lalu kejadian ini menimpa pada diri saya, teguran juga bahwa kalo bercanda jangan berlebihan hes, nanti malah menyakiti orang lain.
Saya tidak menyebutkan bagaimana dan seperti apa kata-kata beliau, tapi itu benar-benar membuat apa yang menjadi fondasi untuk bersabar benar-benar hancur. Ditunjuk,dikatai,seolah saya ini orang bodoh yang tidak bisa berkutik ketika dia telah mencela.
Saya bukan tipikal orang yang suka memndam dendam, saya lebih suka marah sekali lalu setelah itu saya lupakan. tapi untuk kali ini saya rasa memang harus dia yang sadar.
Malam itu saya pikirkan apa saya yang terlalu sensitif atau keadaan saya waktu itu tidak memungkinkan untuk dapat menerima celaan. yah yang namanya orang selalu membela diri sendiri, begitupun saya.
Yang paling saya tidak suka dari beliau adalah "menyepelekan perasaan orang lain,tidak mau mengalah dan tidak mau mengaku bahwa kata2nya memang kasar dan menyakiti orang lain".
Pelajarin yang saya terima sih simple aja, ga semua orang dapat menerima celaan apalagi di waktu yang tidak tepat. Tinggal bagaimana kerendahan hati aja yang berbicara
Sebelumnya salut banget deh buat pelawak-pelawak kita yang mesti dijadikan bahan cemooh bahkan ditertawakan karena kekurangannya masih tetap bisa tertawa.
Beberapa hari yang lalu kejadian ini menimpa pada diri saya, teguran juga bahwa kalo bercanda jangan berlebihan hes, nanti malah menyakiti orang lain.
Saya tidak menyebutkan bagaimana dan seperti apa kata-kata beliau, tapi itu benar-benar membuat apa yang menjadi fondasi untuk bersabar benar-benar hancur. Ditunjuk,dikatai,seolah saya ini orang bodoh yang tidak bisa berkutik ketika dia telah mencela.
Saya bukan tipikal orang yang suka memndam dendam, saya lebih suka marah sekali lalu setelah itu saya lupakan. tapi untuk kali ini saya rasa memang harus dia yang sadar.
Malam itu saya pikirkan apa saya yang terlalu sensitif atau keadaan saya waktu itu tidak memungkinkan untuk dapat menerima celaan. yah yang namanya orang selalu membela diri sendiri, begitupun saya.
Yang paling saya tidak suka dari beliau adalah "menyepelekan perasaan orang lain,tidak mau mengalah dan tidak mau mengaku bahwa kata2nya memang kasar dan menyakiti orang lain".
Pelajarin yang saya terima sih simple aja, ga semua orang dapat menerima celaan apalagi di waktu yang tidak tepat. Tinggal bagaimana kerendahan hati aja yang berbicara
