18Agustus 2009: Workshop ”Securities Technical Analysis” di UniversitasGunadarma
05-09 Juli 2010: Kursus “Retail Business” di Unversitas Gunadarma
Seminar
20 Oktober 2009: Seminar Kesehatan “Solusi Pencegahan DIni Osteoporosis” di Universitas Gunadarma.
17 Maret 2010: Seminar Pasar Modal “Capital Market is A Choise Investment” di Unversitas Gunadarma
26 Oktober 2010: Seminar “Peluang Karir dan Investasi di Pasar Modal” di Universitas Gunadarma” di Universitas Gunadarma
29 September 2010: Seminar PAsar Modal “ Antara Peluang dan Tantangan dan Penandatangan MOU antara Universitas Gunadarma dengan eTrading di Universitas Gunadarma.
Pengalaman saya ketika mengikuti Kursus “Retail Business” di Unversitas Gunadarma banyak pengalaman dan pelajaran yang saya terima diantaranya cara-cara berbisnis dengan teknik retail,. apa itu retail business,apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk memulai bisnis retail. selain belajar teori, kami juga diajarkan dengan software,. kursus yang bermanfaat
Dalam interaksi kita dengan manusia lain dibutuhkan suatu tata cara bagaimana kita bertutur kata ataupun cara kita bersikap menghadapi orang lain. Bukan hanya dalam hubungannya dengan teman namun dalam kehidupan berkeluarga (terhadap orang tua, guru, dosen ataupun orang yang lebih tua) dibutuhkan suatu etika didalamnya.
Begitupun dalam kegiatan berbisnis, Dewasa ini, etika bagai barang baru dalam kehidupan. Banyak orang dengan berbagai cara demi mengejar keuntungan atau materi semata mengorbankan etikanya. Ini mengakibatkan banyaknya tindak kriminal. Karena tidak adanya etika yang baik, maka bisa mendorong seseorang untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Mereka lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan dengan kepentingan orang lain. Mengejar keuntungan bagi diri sendiri walaupun bisa berdampak buruk bagi orang lain. Maka, etika sangat perlu bagi setiap orang. Penting bagi kita untuk memiliki etika yang baik dalam segala hal.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1Etika
Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri.
Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umum¬nya sebagai berikut:
a.Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
b.Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya.
c.Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
MACAM-MACAM ETIKA
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
a.ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
b.ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
a.ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
b.ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
2.2Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2.3Etika Bisnis
Etika bisnis adalah penerapan etika dalam menjalankan kegiatan suatu bisnis. Pada dasarnya tujuan bisnis adalah memperoleh keuntungan, tetapi harus berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku. Norma hukum bisnis mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sebaiknya ikutilah dan taatilah peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang termasuk peraturan dari perusahaan. Pengertian etika adalah pengetahuan tentang perilaku dan kebiasaan masyarakat berkaitan dengan norma-norma yang membedakan hal yang benar atau salah mengacu kepada hukum agama, adat dan Negara.
Etika bisnis merupakan aspek penting dalam membangun hubungan bisnis dengan pihak lain. Sukses atau gagalnya suatu bisnis sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Etika bisnis yang baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antar sesama.
Hal terpenting yang harus Anda perhatikan dalam berbisnis. Pertama berbisnis dengan jujur dan tidak merugikan orang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Studi Kasus
Soal SMS premium, operator dan regulator lempar tanggung jawab
JAKARTA: Pemerintah perlu lebih bijaksana dalam menyikapi soal layanan SMS premium yang banyak dikeluhkan masyarakat, tidak hanya menjadikan content provider sebagai kambing hitam.
Deddy Yudianto, pemilik Bogor Cyber Park, mengungkapkan content provider (CP) hanya sebagai pembuat (pabrikan), sedangkan operator sebagai distributor dan pemerintah selaku regulator seharusnya lebih bertanggung jawab.
"Pemerintah memiliki dana APBN, sementara operator memiliki banyak produk yang dijual. Sedangkan CP, hanya bagian kecil saja di mana mekanisme bisnis yang berjalan tergantung dari prosedur dan kriteria dari operator," ujar Deddy yang juga pemilik PT Kreasi Solusi Informasi Teknologi dan pemilik PT Sejuta Jaring Global tersebut kepada Bisnis hari ini.
Menurut Deddy, pemerintah seharusnya memberikan subsidi dengan memberdayakan CP sebagai industri kreatif, jangan malah memberangusnya, mengingat dana APBN yang tersedia mencapai triliunan rupiah.
Negara lain seperti Jepang memiliki puluhan ribu content provider dan diberdayakan, sedangkan di Indonesia cuma ratusan saja. Deddy menilai Cp seharusnya dibina, bukan dibinasakan sehingga seolah-olah operator dan pemerintah hanya lempar tanggung jawab.
Deddy menilai operator yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kasus pencurian pulsa, karena mereka yang memberi nomor unreg-nya, kecuali standar nomor unreg semua operator dibuat seragam.
"Pemerintah juga seharusnya mengatur dan membagi antara CP dan operator dalam kaitan penumbuhan kewirausahaan dan tanggung jawab 30 % content lokal yang jadi komitmen operator dengan regulator.Bukan layanan ditutup, itu kelihatan pemerintah tidak memahami industri teknologi informasi dan operator mau buang badan saja."(api) http://www.bisnis.com/articles/soal-sms-premium-operator-dan-regulator-lempar-tanggung-jawab
3.2.Kesimpulan
Dalam berbisnis diperlukan kejujuran dan tentunya tidak merugikan pihak konsumen. Diperlukan etika dalam dalam berbisnis sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Pemerintah sebagai pengawas kegiatan perekonomian seharusnya mampu bersikap tegas selain itu pengusaha provider dan sms premium diharapkan transparan dan tidak hanya mencari keuntungan dengan merugikan konsumen.